Sebanyak 366 pejabat eselon II dan III di jajaran Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Provinsi Aceh, mengikuti tes membaca Alquran dan praktik shalat sebagai panutan bagi masyarakat. Langkah ini sebagai upaya melahirkan pejabat yang layak untuk memimpin masyarakatnya.
Asisten Bidang Pemerintahan Setdakab Abdya M Hanafiah mengatakan, tes itu diberilakukan pada pejabat eselon II, eselon III dan para kepala sekolah. Tes baca Alquran sekaligus praktik shalat ini dilakukan berdasarkan Surat Keputusan (SK) Bupati Nomor 517 Tahun 2016 tentang Pembentukan panitia tes praktik shalat dan baca Alquran bagi pejabat eselon serta SK Bupati Nomor 518 tahun 2016 tentang penunjukan dewan hakim.
Hanifiah mengatakan, adapun peserta yang di tes praktik shalat dan baca Alquran tersebut adalah pejabat eselon II seperti asisten, staf ahli, kepala dinas, kepala badan, sekretaris dewan dan kepala inspektorat. Sedangkan untuk pejabat eselon III yakni para camat, para kepala bagian, kepala sekretariat, kepala bidang di seluruh instansi Pemerintahan Abdya hingga kepala sekolah dasar, kepala TK dan Kepala SMP dengan jumlah peserta sekitar 366 orang.
Dikatakan Hanafiah, proses tes baca Alquran dan tes praktik shalat tersebut telah dibuka secara resmi oleh Bupati Abdya Jupri Hasanuddin di aula masjid pendopo dihadiri Forkopimda, ulama, MPU dan ratusan PNS. "Acara ini kita targetkan selama empat hari sudah selesai. Kemudian, tes baca Alquran dan praktik shalat perdana dilakukan oleh Sekretaris Daerah (Setdakab ) Tamrin dan para Asisten Setdakab, baru kemudian diikuti oleh seluruh pejabat eselon II dan III," katanya.
Sementara Bupati Jupri di sela-sela acara pembukaan tersebut mengatakan, tes baca Alquran yang dilakukan tersebut bukan timbul karena sesuatu yang harus diperhatikan, akan tetapi supaya menjadi panutan bagi masyarakat. "Tes ini kita lakukan bukan sebagai ajang memamerkan tentang persoalan keagamaan, tetapi konsen untuk membangun spiritual, mental dan moral, sehingga menjadi panutan di masyarakat," katanya.
Jupri mengatakan, timbulnya ide tes baca Alquran dan test praktik shalat terhadap semua pejabat tersebut bukan murni dari dirinya melainkan atas usulan ulama, supaya dapat melahirkan pejabat yang layak untuk memimpin masyarakat. "Alangkah bagusnya kita yang diberi amanah ini dapat memenuhi expektasi masyarakat terutama dalam memilih kepala dinas yang layak. Bukan saja cerdas pengetahuan atau disiplin ilmu, tetapi juga harus cakap membaca Alquran, cakap mendirikan shalat dan cakap dalam ilmu agama," tutur Bupati.
Selain membangun seluruh sektor pembangunan pisik, Pemkab Abdya sejak empat tahun terakhir, terus membangun sendi-sendi keagamaan seperti rumah ibadah, pusat pendidikan Islam, pesantren, santunan anak yatim, termasuk memberangkatkan ulama umrah ke Arab Saudi secara gratis. "Siapa lagi yang menjaga agama Islam kalau bukan kita. Tetapi, selama ini, apa yang saya lakukan untuk agama selalu dikait-kaitkan dengan politik," katanya. (antara)