CHA-CHING CURRICULUM |
Cha-Ching Curriculum (Cha-Ching Kurikulum) merupakan pembelajaran yang membantu anak-anak belajar tentang konsep dasar (fundamental) berkenaan dengan pengelolaan uang yakni memperoleh, menyimpan, menghabiskan dan mendonasikan. Kurikulum ini bertujuan untuk meningkatkan melek financial dikalangan anak-anak dan remaja.
Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, terpilih sebagai percontohan pelaksanaan program "Cha-Ching Curriculum" dengan sasarannya adalah anak-anak usia 7 sampai 12 Tahun, yang bertujuan untuk menanamkan ketrampilan pengelolaan uang dasar pada anak-anak.
Management Advisor Prestasi Indonesia Robert Gardiner, Rabu, mengatakan Prestasi Indonesia telah menjalin kerja sama dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Sidoarjo sejak tahun 2007.
"Untuk pengembangan dunia bisnis dari Student Company Programme setingkat SMA dan SMK. Untuk jenjang SMP mulai tahun 2013," katanya di sela penandatanganan kerja sama kegiatan oleh Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Sidoarjo Tirto Adi, dan Direktur Eksekutif Yayasan Prudence, Marc Fancy di Aula SMPN 4 Sidoarjo.
Ia mengemukakan, program yang dijalankan di Sidoarjo telah berhasil, dan di SMAN 4 Sidoarjo merupakan salah satu contohnya sekolah yang berhasil menerapkannya.
"Membuat keputusan keuangan dengan kesadaran penuh merupakan suatu nilai yang sangat penting dalam hidup. Pengalaman melalui Cha-Ching menekankan hal tersebut," katanya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Yayasan Prudence, Marc Fancy mengatakan, pembelajaran "Cha-Ching Curriculum" ini, untuk saat ini diajarkan di luar jam pelajaran sekolah.
"Konsep-konsep pembelajarannya adalah pengelolaan uang dasar yaitu, memperoleh (earn), menyimpan (save), membelanjakan (spend), dan donasi (donate). Harapan ke depannya program ini akan masuk dalam kurikulum sekolah, seperti halnya di negara Filipina," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Bupati Sidoarjo Nur Achmad Syaifuddin merasa bangga karena Kabupaten Sidoarjo terpilih sebagai Pilot Project "Cha-Ching Curriculum" ini.
"Kalau program ini berhasil akan diikuti oleh kabupaten atau kota lainnya di seluruh Indonesia. Terpilihnya Kabupaten Sidoarjo ini bukan sebagai faktor kebetulan saja, tapi dari sisi kajian Kabupaten Sidoarjo memang layak untuk pengembangan Cha-Ching Curriculum ini," katanya. (antara)