CARA MENYUSUN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI (IPK) |
Di dalam RPP maupun silabus, salah satu komponen yang harus disusun oleh guru adalah indikator pencapaian kompetensi. Bagaimana cara menyusun indikator pencapaian kompetensi (IPK)? Dan apa pula pengertian indikator? Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), indikator adalah sesuatu yang dapat memberikan atau menjadi petunjuk atau keterangan. Jika dikaitkan dengan pembelajaran, indikator merupakan petunjuk bagi guru apakah hasil pembelajaran telah tuntas atau belum.
Sederhananya, indikator pencapaian kompetensi (IPK) adalah garis-garis besar yang harus dicapai oleh siswa selama pembelajaran berlangsung. Misalnya, Dalam satu pertemuan, siswa harus mampu menyebutkan ciri-ciri Negara demokrasi. Maka pembelajaran dilaksanakan semata-mata agar siswa dapat menyebutkan ciri-ciri Negara demokrasi. Ketika siswa sudah mampu menyebutkan ciri-ciri Negara demokrasi berarti pembelajaran telah tuntas, sebaliknya jika siswa belum mampu menyebutkan ciri-ciri Negara demokrasi, pembelajaran belum tuntas.
Jadi, indikator merupakan kompetensi yang harus dicapai oleh siswa atau dengan kata lain adalah perubahan yang diharapkan yang terjadi pada diri siswa pada aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan setelah pembelajaran berlangsung, untuk mengetahuinya dilaksanakan melaluievaluasi, apakah dilakukan dengan teslisan, tertulis atau tanya jawab.
Bagaimana Cara Menyusun Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK), untuk menyusun indikator pelajaran perludi ketahui terlebih dahulu syarat-syarat yang harus dipenuhi, banyak orang menyarankan agar menggunakan metoda SMART.
Specific : Indikator yang dibuat haruslah berfokus pada satu kemampuan.
Measurable : indikator harus dapat diukur dandievaluasi.
Achievable : indikator harus bisa diraih atau dicapai oleh siswa.
Reality : indikator harus Nyata dalam prosesnya.
Time : Perhitungan waktu mencukupi.
Salah satu ciri penyusunan Indikator harus Spesifik adalah digunakannya kata kerja operasional, kata kerjabiasanya mengacu pada taksonomi bloom. Berikut beberapa kata kerja yang bisa dipakai oleh guru dalam merumuskan indikator yang akan dicapai untuk dituangkan kedalam RPP.
KATA KERJA OPERASIONAL UNTUK ASPEK KOGNITIF
No | KOMPETENSI | INDIKATOR KOMPETENSI |
1 | Knowledge(Pengetahuan) | Menyebutkan, menuliskan, menyatakan, mengurutkan mengidentifikasi, mendefinisikan, mencocokkan, memberinama, memberi label, dan melukiskan. |
2 | Comprehension(Pemahaman) | Menerjemahkan, mengubah, menggeneralisasi, menguraikan, menuliskankembali, merangkum, membedakan, mempertahankan, menyimpulkan, mengemukakan pendapat, dan menjelaskan. |
3 | Application(Penerapan) | Mengoperasikan, menghasilkan, mengubah, mengatasi, menggunakan, menunjukkan, mempersiapkan, danmenghitung. |
4 | Analysis (Analisis) | Menguraikan, membagi-bagi, memilih, dan membedakan. |
5 | Synthesis (Sintesis) | Merancang, merumuskan, mengorganisasikan, menerapkan, memadukan, danmerencanakan. |
6 | Evaluation (Evaluasi) | Mengkritisi, menafsirkan, mengadili, dan memberikan evaluasi. |
KATA KERJA OPERASIONAL Untuk Aspek Afektif
1. Receiving(Penerimaan)
Mempercayai, memilih, mengikuti, bertanya, dan mengalokasikan.
2. Responding(Menanggapi)
Konfirmasi, menjawab, membaca, membantu, melaksanakan, melaporkan, danmenampilkan.
3. Valuing (Penanamannilai)
Menginisiasi, mengundang, melibatkan, mengusulkan, danmelakukan.
4. Organization(Pengorganisasian)
Memverifikasi, menyusun, menyatakan, menghubungkan, dan mempengaruhi.
5. Characterization(Karakterisasi)
Menggunakan nilai-nilai sebagai pandangan hidup, mempertahankan nilai-nilai yang sudah diyakini
KATA KERJA OPERASIONAL UNTUK ASPEK PSIKOMOTOR
1. Observing(Pengamatan)
Mengamati proses, member perhatian pada tahap-tahap sebuah perbuatan, member perhatian pada sebuah artikulasi
2. Imitation (Peniruan)
Melatih, mengubah, membongkar sebuah struktur, membangun kembali sebuah struktur, danmenggunakan sebuah model.
3. Practicing(Pembiasaan)
Membiasakan perilaku yang sudah dibentuknya, mengontrol kebiasaan agar tetap konsisten.
4. Adapting(Penyesuaian)
Menyesuaikan model, mengembangkan model, danmenerapkan model.
Selain itu indikator harus disusun dimulai dari tingkatan berpikir mudah kesukar, sederhana kekompleks, dekat kejauh, dan dari konkret keabstrak (bukan sebaliknya). Kata kerjao perasional pada KD benar-benar terwakili dan teruji akurasinya pada kalimat yang dituliskan di indikator pembelajaran (RPP).
Indikator dalam RPP dikembangkan dari KD yang disesuaikan dengan karakteristik peser tadidik, matapelajaran, satuan pendidikan, potensi daerahdan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukurdan/atau dapat diobservasi. Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.